MAKALAH RENANG
Disusun Oleh :
Dadan Sepdani
XI RPL
SMK BAHRUL ULUUM KAWALI
2018
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji serta Syukur kehadirat Allah S.
W. T. akhirnya Saya dapat menyelesaikan Tugas Makalah Pendidikan Jasmani dan Kesehatan guna memenuhi tugas dari Guru Mata
Pelajaran. Berbagai kesulitan telah
dialami, baik dalam pencarian materi maupun dalam menyusun makalah ini.
Dalam penyususnan makalah ini saya telah berusaha
semaksimal mungkin , tetapi Saya berkeyakinan ini tidak akan mencakup kepada
semua hal-hal yang termasuk kedalam Materi Renang. Hal ini di sebabkan karena
terbatasnya kemampuan penyusun.
Pun mengakui betapa telah mengusahakan sedemikian rupa,
bahwa di dalam tugas makalah ini sudah pasti masih banyak kekurangan dan
kesalahan, karena Saya menyadari masih jauh dari kesempurnaan. Oleh Karena itu,
keritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami nantikan.
Kepada semua pihak yang ikut membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung, Saya ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya. Semoga makalah ini bisa menjadi motivasi siswa-siswi semua.
|
|
Kawali, mei 2018
penulis
|
DAFTAR ISI
Kata pengantar.................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
1.1 latar belakang................................................................................................................ 1
1.2 rumusan masalah........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 2
2.1 Sejarah renang............................................................................................................... 2
2.2 Organisasi FINA .......................................................................................................... 3
2.3 Sejarah renang di Indonesia.......................................................................................... 3
2.4 Manfaat renang bagi tubuh............................................................................................ 3
2.5 Macam-macam gaya renang.......................................................................................... 4
2.6 Renang gaya BebaS....................................................................................................... 4
2.7 Renang gaya Dada ....................................................................................................... 5
2.8 Renang gaya Punggung ................................................................................................ 6
2.9 Renang gaya Kupu-Kupu.............................................................................................. 7
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 8
3.1 Saran ............................................................................................................................. 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang.
Berenang adalah gerakan
sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat
dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di
air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
Berenang untuk
keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang. Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah
dalam penulisan makalah ini adalah :
a) Bagaimana Sejarah Renang ?
b) Apa yang perlu di peresiapkan dalam olah raga renang ?
c) Bagaimanakah peraturan olah raga renang ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah meliputi beberapa hal diantaranya :
a) Memenuhi Salah satu tugas mata pelajaran Orkes Penjaskes
b) Mengetahui Seluk beluk, sejarah teknik serta perkembangan Olah raga Renang.
c) Semoga bermanfaat bagi para pembacanya sebagai tambahan pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. OLAHRAGA RENANG
2.1 Sejarah Renang
Renang telah dikenal sejak
zaman prasejarah. Dari gambar-gambar yang berasal dari zaman batu diketahui
adanya gua-gua bagi para perenang di dekat Wadi Sora sebelah barat daya Mesir.
Gambar-gambar yang ada di dalam gua nampak menunjukan gaya dada atau gaya
anjing mengayuh, meskipun bisa jadi ia mungkin menunjukan gerakan yang
berkaitan dengan prosesi ritual yang artinya tidak ada kaitannya dengan renang.
Gua ini juga digambarkan pada
film English Patient Stempel lilin Mesir yang bertanggal antara 4000 dan 9000
tahun SM, menunjukan empat perenang yang diyakini berenang dengan variasi dari
gaya bebas. Referensi lain mengenai renang juga ditemukan pada gambar timbul
Babylonia dalam lukisan dinding Assyria yang menunjukan variasi dari gaya dada.
Lukisan yang paling terkenal telah
ditemukan di padang pasir Kebir dan diperkirakan berasal dari sekitar 4000
tahun SM. Gambar timbul Nagoda juga menunjukan perenang yang berasal dari 3000
tahun SM. Istana Indian Mohenjo Daro dari 2800 tahun sebelum masehi memiliki
kolam renang berukuran 30 m x 60 m. Istana Minoan Minos of Knossos di Kreta
juga dilengkapi dengan bak mandi. Makam kuno Mesir dari 2000 tahun SM
menunjukan variasi dari gaya bebas. Penggambaran perenang juga ditemukan pada
Hittites, Minoans, dan Masyarakat Timur Tengah lainnya, orang Inca dalam Rumah
Tepantitla di Teotihuacan, dan dalam mozaik di Pompeii.
Ada juga beberapa yang
menyinggung para perenenang dalam naskah kuno Vatikan, Borgian dan Bourbon.
Orang-orang Yunani tidak mengikut sertakan renang pada Pertandingan Olympiade
kuno, namun mempraktekan olahraga tersebut, sering kali membangun kolam renang
sebagai bagian dari bak mandi mereka. satu pernyataan yang biasanya menyinggung
di Yunani adalah dengan mengatakan tentang seseorang bahwa dia tidak tahu
bagaimana caranya ataupun berenang. Orang-orang Etruscan di Tarquinia (Italia)
menunjukan gambar para perenang dalam 600 tahun SM, dan makam kuno di Yunani
menunjukan gmbar perenang-perenang 500
tahun SM. Orang Yunani Sisilia telah dijadikan tawanan pada sebuah kapal
Persia King Xerxes I pada 480 tahun SM. Setelah mengetahui serangan yang akan
datang untuk Angkatan Laut Yunani, ia mencuri pisau dan lompat keluar kapal.
Sepanjang malam dan dengan menggunakan alat bantu pernafasan ( snorkel ) yang
terbuat dari buluh, ia berenang kembali kearah kapal dan memotong talinya. Juga
dinyatakan bahwa keterampilan berenang telah menyelamatkan bangsa Yunani pada
perang Salamis ketika bangsa Persia semuanya tenggelam ketika kapal mereka
dihancurkan.
Julius Caesar juga dikenal
sebagai perenag yang baik. Sejumlah relief dari 850 tahun SM di Galeri Nimrud
dari Musium Inggris menunjukan para perenang yang sebagaian besar dalam konteks
militer, sering menggunakan alat bantu renang. Di Jepang renang merupakan salah
satu keahlian terhormat Samurai, dan catatan sejarah menjelaskan kompetisi
renang pada tahun 36 SM diadakan oleh kaisar Suigui ( ejaannya tidak jelas),
yang pertama kali dikenal sebagai perlombaan renang. Cerita rakyat Jerman
menjelaskan tentang renang yang dengan sukses digunakan dalam perang melawan
bangsa Roma. Kompetisi renang juga dikenal sejak saat itu.
2.2 Organisasi FINA
Federasi Renang
Internasional ( Federation Internationationale de Natation disingkat FINA)
adalah induk organisasi internaional olahraga renang. Orgaisasi ini diakui oleh
Komite Olimpiade Internasional ( IOC ). Selain renang, FINA juga merupakan
induk orgaisasi internasional polo air, selam, renang indah, dan renang
perairan terbuka. Markas besar FINA berada di Lausanne, Swiss. Induk organisasi
olahraga renang, renang perairan terbuka, selam, polo air, dan renang indah
disetiap negara dan teritori berhak menjadi anggota FINA. Selain mengadakan
kejuaraan internasional dan regional, FINA berusaha memajukan olahraga renang
diseluruh dunia, antara lain dengan menambah jumlah fasilitas olahraga renang.
FINA bertugas membuat peraturan internasional untuk kejuaraan renang, renang
perairan terbuka, selam, polo air, dan renang indah.
2.3 Sejarah Renang Di Indonesia
Umumnya olahraga renang sebelum
kemerdekaan kita hanya dilakukan oleh bangsa kulit putih dengan teknik yang
sudah maju sedang bangsa indonesia hanya dilakukan disungai atau danau tanpa
teknik memadai namun perkembangan renang di zaman Jepang menjajah kesempatan
umum lebih besar. Pada tahun 1951 setelah terbentuk P.B.S.I (Perserikatan
Berenang Seluruh Indonesia) Sejak itu renang di Indonesia maju pesat. P.B.S.I
diterima menjadi anggota P.O.R.I (Perserikatan Olahraga Republik Indonesia)yang
kemudian dirubah menjadi K.O.I (Komite Olympiade Indonesia). Tahun 1952 P.B.S.I
diterima menjadi anggota F.I.N.A dan I.O.C pada Olympiade Helsinki 1952.
Indonesia telah mengirim seorang perenang.Tahun 1959 P.B.S.I berubah menjadi
P.R.S.I (Perserikatan Renang Seluruh Indonesia) dan renang mengalami kemajuan
hingga sekarang.
2.4 Manfaat Renang Bagi Tubuh
1. Membentuk otot
Saat berenang, kita
menggerakan hampir keseluruhan otot-otot pada tubuh mulai dari kepala, leher,
anggota gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang, anggota gerak bawah dan
telapak kaki. Saat bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan energi lebih besar
karena harus “melawan” massa air yang mampu menguatkan dan melenturkan
otot-otot tubuh.
2. Meningkatkan kemampuan fungsi jantung
dan paru-paru
Gerakan mendorong dan menendang
air dengan anggota tubuh terutama tangan dan kaki dapat memacu aliran darah ke
jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Artinya berenang dapat dikategorikan
sebagai latihan aerobik dalam air.
3. Menambah tinggi badan
Berenang secara baik dan benar
akan membuat tubuh lebih tinggi (bagi yang masih dalam pertumbuhan tentunya).
4. Melatih pernafasan
Sangat dianjurkan bagi orang
yang terkena penyakit asma untuk berenang karena sistem crdiovaskuler dan pernafasan
dapat menjadi kuat. Pernafasan kita menjadi lebih sehat, lancar, dan lebih
panjang.
5. Membakar kalori lebih banyak
Saat berenang, tubuh akan
terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang dibutuhkan pun
menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar sekitar kalori
tubuh.
6. Self safety
Dengan berenang, kita perlu
khawatir apabila suatu saat mengalami hal-hal yang tidak diinginkan khususnya
yang berhubungan dengan air ( jatuh ke laut, dll)
7. Menghilangkan stress
Secara psikologis, berenang juga
dapat membuat hati dan pikiran lebih relaks. Gerakan berenang yang dilakukan dengan
santai dan perlahan, mampu meningkatkan hormon endorfin dalam otak. Suasana
hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun bebas gerah.
2.5 Macam – Macam Gaya Renang
A.
Renang Gaya Bebas
B.
Renang Gaya Dada
C.
Renang Gaya Punggung
D.
Renang Gaya Kupu – kupu
2.6. Renang Gaya Bebas
1. Sejarah
Manusia sudah berenang gaya bebas sejak
zaman kuno. Didunia Barat, gaya bebas diperlombakan pertama kali pada tahun
1844 di London. Perenang dari Suku Indian dengan mudah mengalahkan perenang
dari Inggris. Walaupun demikian, pria Inggris waktu itu menganggap gaya bebas
tidak elegan, karena banyak memercikan air kesana-kemari. Dalam lomba renang,
perenang Inggris tetap mempertahankan gaya dada. Sewaktu pergi ke Argentina
antara tahun 1870 dan 1890, pelatih renang John Arthur Trudgen mempelajari gaya
bebas dari penduduk asli Amerika Selatan. Berbagai sumber menyebut angka tahun yang
berbeda-beda, namun tahun 1873 adalah angka tahun yang paling sering dikutip.
Namun di Inggris Trudgen memakai gerakan kaki menggunting seperti gaya samping
dan bukan gerakan kaki lurus melecut naik turun seperti gaya bebas yang dikenal
orang sekarang ini. gaya renang campuran yang diperkenalkan oleh Trudgen
disebut gaya Trudgen.
Gaya trudgen dikembangkan oleh perenang
Australia Richmond ( Dick ) Cavill, putra dari instruktur renang Inggris
“Profesor frederick Cavill yang menetap di Australia sejak 1879. Frederick
Cavill memiliki 6 anak laki-laki yang semuanya perenang mahir, Ernest, Charles,
Percy, Arthur (Tums), dan Richmond (Dick). Ketika Dick dan Tums sedang
mengembangkan gaya trudgen, mereka berdua melihat Alick Wickham yang berenang
dengan gerakan kaki lurus melecut naik turun. Wickham adalah orang Kepulauan
Solomon yang tinggal di Sydney. Dalam kejuaraan Renang Internasional 1902,
Richard Cavillmemenangi lomba renagn 100 yard dengan catatan 58,8 detik. Ketika
ditanya nama gaya renang yang dipakainya, menurut salah salah satu anggota
keluarga Cavill, “ seperti merangkak ( crawl ) didalam air". Dikemudian
hari, gaya renang yang dikembangkan Cavill disebut gaya krol ( crawl ).
Pada tahun 1905, setelah
bertemu dengan perenang Australia Barney Kieran yang mengadakan tour di Inggris
pada 1905, perenang gaya trudgen asal Amerika Serikat Charles Daniels
memutuskan untuk menguasai gaya krol Australia yang dipelajarinya dari Kieren.
Gaya krol Australia diubah sedikit oleh Daniels menjadi gaya bebas seperti
dikenal orang sekarang.
2. Sikap
Tubuh
Posisi tubuh pada saat berenang
adalah streamline atau sejajar
sedatar mungkin dengan permukaan air. Tubuh harus berputar pada garis pusat
atau sumbu rotasinya.
3. Gerakan Tungkai
Gerakan tungkai dilakukan
dengan naik turun pada bagian yang vertikal, bergantian antara tungkai kanan
dan kiri. Gerakan dimulai dari pangkal paha, dan gerakan menendang tekuk pada
lutut, kemudian luruskan pada akhir tendangan. Gerakan ke atas dilakukan dengan
gerakan lurus.
4. Gerakan Lengan
Terdiri atas dua gerakan :
a. Gerakan recovery , gerakan
lengan selama diluar air yaitu memindahkan telapak tangan saat keluar dari air
untuk dibawa kedepan kepala dan masuk kedalam air.
b. Gerakan mendayung yang terdiri atas gerakan dorong. Gerakan ini
dimulai dari ujung jari tengah menyentuh air sampai dengan selesai melakukan ayunan
keluar dari air.
5. Pernafasan
Pernafasan dilakukan ketika
lengan digerakan keluar air, saat tubuh dalam posisi miring dan kepala
berpaling ke samping. Posisi kepala jangan diangkat keatas, tetapi hanya
tolehkan kearah samping kanan atau kiri.
6. Koordinasi Renang Gaya Bebas
Pergerakan dimulai dari posisi
mengapung telungkup, dengan posisi kaki diayunkan. Ayunkan kedua kaki
bergantian keatas dan kebawah secara terus menerus. Ayunkan tangan kiri kedepan
untuk masuk kembali kedalam air, sedangkan tangan kanan digerakan naik
kepermukaan air. Pada saat itu, gerakan kepala kekanan atau kekiri untuk
mengambil nafas. Saat itu tolehkan kepala untuk mengambil nafas. Ulangi
langkah-langkah tersebut dengan tetap selalu menggerakkan kaki keatas dan
kebawah.
2.7. Renang Gaya Dada
1. Sejarah
Manusia sudah berenang gaya
dada sejak Zaman Batu seperti digambarkan dalam lukisan di Gua Perenang, dekat
Wadi Sora, Mesir Barat Daya. Gerakan kaki gaya dada diperkirakan meniru
berenang katak . Di lukisan dinding yang dibuat orang Assyria dan lukisan
relief yang ditemukan di Babilonia.
Pada tahun 1538, seorang profesor ilmu bahasa
berkebangsaan Jerman bernama Nicolas Wynman menerbitkan buku berenang yang
pertama, Colymbetes. Tujuannya menulis buku bukan untuk mempromosikan berenang,
melainkan untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut
berisi cara belajar gaya dada.
Pada tahun 1696, pengarang
Perancis Melchisedech Thevenot menulis buku The Art of Swimming yang
menjelaskan berenang gaya dada yang serupa dengan gaya dada sekarang ini. salah
seorang dari pembacanya adalah Benjamin Franklin.
Lomba renang dimulai di Eropa
sekitar tahun 1800. Sebagaian besar perenang memakai gaya dada. Dalam lomba
renang tahun 1844 di London, sejumlah perenang suku Indian ikut serta. Perenang
Inggris menggunakan gaya dada sementara perenang suku Indian berenang gaya
bebas. Hingga tahun 1873, orang Inggris lebih senang berenang gaya dada.
Pada tahun 1875, Kapten Matthew
Webb berhasil mencatatkan diri sebagai orang pertama yang berenang menyeberangi
Selat Inggris. Selat selebar 34,21 km itu diseberanginya dengan gaya dada
selama 21 jam 45 menit.
Olimpiade St. Louis 1904 adalah
Olimpiade yang pertama kali mempertandingkan nomor gaya dada secara terpisah
untuk jarak 440 yard (402 m). Pada waktu itu diperlombakan nomor gaya dada,
gaya punggung, dan gaya bebas.
2. Sikap Badan
Setiap kali tubuh melakukan
luncuran diusahakan posisi tubuh lurus dengan permukaan air, lengan lurus ke
muka badan diluruskan ke depan dan kedua kaki lurus ke belakang.
3. Gerakan Tungkai
a)
Posisi badan sejajar
dengan kolam, kedua tungkai lurus dan rapat.
b)
Tarik tumit ke arah
pinggul dengan meliput lutut.
c)
Memutar pergelangan
kaki ke samping sehingga telapak kaki siap untuk mendorong keluar.
d)
Telapk kaki didorong
kesamping dengan tenaga yang kuat sambil memutar pergelangan kaki.
e)
Dorongan dilakukan
dengan serentak dan dengan melecutkan kedua ujung telapak kaki.
f)
Setelah melecutkan
kedua ujung telapak kaki, tungkai kembali lurus, posisi tubuh sejajar dengan
permukaan air.
4. Gerakan Lengan
a)
a.Berdiri dengan kaki
kangkang, bungkukan badan hingga rata-rata air, dan kedua tangan
b)
lurus kedepan.
c)
b.Jari-jari tangan
rapat tetapi tidak kaku.
d)
c.
Tarik tangan ke samping melebihi bahu di bawah permukaan air dengan siku lebih
tinggi
e)
dari tangan.
f)
d.
Tarik kedua tangan sampai membuat seperempat lingkaran sampai kedua tangan
berada
g)
di bawah dada.
h)
e.
Dekatkan kedua siku di bawah dada, kedua tangan didorongkan serentak kedepan
i)
sampai ke posisi
semula.
5. Teknik Pengambilan Nafas
Pada saat tangan ditarik ke
arah dasar kolam, kepala diangkat ke atas permukan air. Pada saat kedua tangan
di bawah dada, ambil nafas melalui mulut. Kemudian kedua tangan lurus dan
kepala ikut lurus sambil membuang nafas dengan mulut.
2.8 Renang Gaya Punggung
1. Sejarah
Gaya punggung adalah gaya
berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali diperlombakan di
Olimpiade Paris tahun 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang diperlombakan
setelah gaya bebas. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor
baru renang Olimpiade.
2. Sikap Badan
Sikap badan pada renang gaya
punggung , yaitu tidur telentang dengan posisi streamline, dengan badan terapung.
3. Gerakan Kaki
Gerakan kaki padang renang gaya
punggung sama dengan gerakan kaki pada renang gaya bebas, bedanya badan dalam
keadaan terbalik.
4. Gerakan Lengan
Dalam proses gerakan lengan
renang gaya punggung ada tiga fase, yaitu fase menarik,
fase mendorong, dan fase istirahat.
Bentuk-bentuk latihan gerakan lengan adalah sebagai berikut.
a. Latihan gerakan lengan di darat.
b. Latihan gerakan lengan sambil meluncur.
c. Latihan gerakan lengan sambil memakai pelampung di bagian perut
5. Gerakan Pengambilan Nafas
Walaupun pengambilan nafas bisa
dilakukan sewaktu-waktu, namun yang paling baik
adalah mengambil nafas saat satu lengan istirahat dan mengeluarkan nafas
saat istirahat.
2.9 Renang Gaya Kupu – Kupu
1. Sejarah
Pada akhir tahun 1933, perenang
Amerika serikat bernama Henry Myers berenang gaya kupu-kupu di perlombaan
renang Brooklyn Central YMCA. Gaya kupu-kupu merupakan hasil pengembangan gaya
dada. Pelatih renang David Armbruster dari Universitas Iowa meneliti masalah
hambatan air sewaktu berenang gaya dada. Pada tahun 1934, Armbruster diduga
telah memperbaiki metode mengayunkan lengan ke depan sewaktu berenang gaya
dada. Armbruster menyebut gaya “baru” tersebut sebagai gaya “kupu-kupu”.
Walaupun gaya kupu-kupu sulit dipelajari , perenang gaya kupu-kupu bisa
berenang lebih cepat. Pada tahun berikutnya (1935), perenang Jack Sieg dari
Universitas Iowa mengembangkan teknik menendang seperti sirip ekor ikan, Sieg
berenang dengan tubuh dimiringkan ke salah satu sisi. Ia menyebut tendangannya
sebagai “tendangan sirip ekor lumba-lumba”. Armbruster dan Sieg lalu
bersama-sama mengembangkan kedua teknik ini menjadi gaya renang yang sangat
cepat. Satu ayunan lengan kupu-kupu dipadu dengan dua tendangan lumba-lumba.
Richard Rhodes mengklaim bahwa Volney Wilson adalah orang yang menciptakan “
tendangan lumba-lumba” setelah mempelajari gerakan ikan. Volney Wilson mencoba
gerakan barunya di penyaringan wakil Amwrika Serikat untuk Olimpiade 1938.
Hasilnya, Wilson terkena diskualifikasi.
2. Sikap Badan
Sikap badan naik- turun secara
vertikal dan meliuk-liuk seperti halnya ikan lumpa-lumba
yang sedang berenang.
3. Gerakan Tungkai
Menggerakkan kedua kaki sedikit
keatas permukaan air secara bersamaan dan
menjatuhkannya bersamaan pula.
4. Gerakan Lengan
Gerakan kedua tangan ke bawah
bersamaan.
5. Gerakan Pengambilan Nafas
Pada saat gerakan tangan kebawah
inilah, waktu yang tepat untuk sedikit menaikkan
kepala ke atas untuk mengambil nafas. Gerakan
kaki dan tangan secara bergantian
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas,
maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Indonesia adalah
Negara Kepulauan dimana daerah perairan lebih luas daripada daratan.
Oleh
sebab itu sudah seharunya banyak muncul atlet renang yang lahir untuk
mendapat
prestasi di kancah internasional.
2. Untuk
meningkatkan prestasi atlet renang Indonesia maka yang perlu diupayakan adalah
:
meningkatkan manajemen di official,
membangkitkan rasa nasionalisme, meningkatkan
disiplin, dan mengadakan sosialisasi/motifasi
di tingkat sekolah bahwa Indonesia memiliki
peluang dalam merah prestasi di kancah
internasional.
3. Olahraga renang
sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh.
3.2 Saran –
saran
1. Dalam
meraih prestasi, hal yang utama yang perlu diperhatikan adalah disiplin
2. Keberhasilan dicapai bukan hanya dengan
bekerja di kantoran atau perusahaan tetapi juga
mampu
kita capai di dunia olah raga termasuk renang.